Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 07 Januari 2016

Paranoid Paranoid


just another Point of view from a mess kids





Seorang anak kecil terduduk termenung dikala malam
menatap bulan dengan penuh tanya
ada apa disana ? apakan ada kehidupan ? apakah disana semua tidak tergantung pada suatu hal ?
bisakah aku kesana
Dia pun berjalan di sunyi malam , menikmati dingin dan sunyinya malam biru ini
rintik-rintik hujan pun tiba
dia pun tertegun oleh hatinya sendiri
apakah aku pantas ? apakan aku bisa? apakah aku bisa pertahankan ini ?

dengan penuh risau anak itu berpikir dikala dingin malam.
tanpa sadar pagipun datang dan si anakpun itu kembali tersadar.
ada apa denganku?
terlalu banyak waktu yang dia habiskan untuk memikirkan hal-hal itu.

sampai suatu kala anak ini mengenal cinta.
dia tumbuh besar menjadi anak yang biasa biasa saja tanpa ada keunikanpun.
selalu ada tempat yang dikunjunginnya setiap hari , tempat yang sama dan tenang dimana angin bisa menjadi teman bicara dan pohon menjadi panggungnya.
lalu bola matanya terpikat pada suatu hal yang baru saja datang
"siapa dia , aku belum pernah melihatnya sebelumnya disini " dalam hati risau berbicara
ternyata dia jg sama sepertiku hanya saja
dia terlihat seperti bidarari dan aku hanyalan anak laki laki biasa

Tak lama kemudian dia duduk dibangku yang sama denganku
yah memang hanya ada 1 bangku disana dan itu hanya aku yang menduduki.
dan aku memberanikan bertanya siapa namanya
perempuan itu pun menjawab "Sedang apa kamu disini"?
lalu diriku menjawab " menunggu bintang datang lalu pergi"
dia menjawab " ini siang hari bintang tak terlihat " dengan senyum diwajahnya indahnya
percakapan pun berlansung dengan hangat dan perempuan ini bersikap ramah


sampai suatu saat aku bertanya padanya 
"bagimu bintang terlihat seperti apa "
 "Bagiku bintang terlihat seperti orang orang yang putus asa dan kebahagiaannya direnggut , bersinar terang namun tak bisa berdekatan dan hidup dalam gelapnya malam , namun dibalik itu semua selalu ada hal yang bisa di banggakan oleh bintang biarpun dia terlihat seperti itu dia setia menemani dingin malam kita dan bersedia menemani kita dari jauh sampai pagi datang digantikan matahari bersinar "
 
bocah laki laki ini pun tertegun kaget dengan penjelasannya
"ajari aku" katanya dengan lantang
ajari aku untuk melihat seuatu dari sudut pandang yang lebih dalam lagi agar aku bisa menjadi sepertimu
perempuan itu pun pergi dengan senyum di wajahnya yang indah itu tanpa meninggalkan sepatah kata dari bibir manisnya.


Hari haripun berlalu angin berhembus seperti biasa menerpa pohon dan meninggalkan dedauan berserakan dimuka bumi.
 bidadari itupun tak menampakan ujung hidungnya sedikitpun entah karena apa
dalam hati gundah
apakah dia baik baik saja ? ada apa dengannya ? apa pertanyaan terahkirku ada kesalahan?
dengan penuh resah bocah ini menunggu seorang yang bahkan tidak meninggalkan nama.

dia tetap menunggu , menunggu suatu yang bahkan tak pasti untuknya
hingga suatu hari terbesit untuk meninggalkannya dan melupakannya
ku tinggalkan surat untuknya dibangku itu tepat dimana dia duduk waktu itu kuharap dengan ini semua jadi jelas , ada hitam diatas putih dan kau membalas ini .


dan isi surat tersebut adalah


























bersambung
Credits : Lutfie Ferdiansyah a
next day will continue it i hope u will back again for read this stories



0 komentar:

Posting Komentar